Rabu, 20 Juni 2012

ARTIKEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

MANAJEMEN DAN PERENCANAAN KURIKULUM DI MADRASAH


I.                   PENDAHULUAN
Perlu kita ingat kembali bahwasanya manjemen pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relative tergolong muda, sehingga kita tidak merasa aneh apabila mungkin dari kita ada yang belum mengenal cabang ilmu ini. Istilah lama yang sering didengar adalah “administrasi”. Pada tahun 2005 di UNY pada jurusan administrasi pendidikan (FIP), mulai berganti dengan manajemen pendidikan. Bagi sebuah organisasi, manajemen merupakan kunci sukses karena sangat menentukan kelancaran kinerja organisasi yang bersangkutan.  Terkadang sering kita mendengar keluhan-keluhan yang sering muncul dimasyarakat tentang  layanan sebuah organisasi swasta maupun pemerintah seperti halnya :
-         urusan lambat karena manajemennya buruk
-         agar usahanya dapat maksimal, manajemennya diperbaiki dulu.
-         Koperasi X itu kacau karena mismanagement, artinya salah urus.
dan banyak contoh yang lain yang merupakan pernyataan yang menunnjukkan penyebab kesalahan adalah terletak pada manajemen.

Untuk menyegarkan ingatan kita kembali tentang apa itu manajemen, maka akan kami jelaskan kembali pengertian manajemen, seperti yang dikemukakan oleh Leonard D. White Manajemen adalah segenap proses, biasanya terdapat pada semua kelompok baik usaha Negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar-besaran atau secara kecil-kecilan.
Sedangkan menurut The Liang Gie, Manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam aplikasinya manajemen mempunyai beberapa fungsi mulai dari, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengkomunikasian, dan sampai dengan pengawasan.
Demikian halnya dalam organisasi sekolah atau satuan pendidikan perlu adanya sebuah manajemen untuk mengatur dan menata demi tercapainya visi dan misi organisasi sekolah tersebut.

II.                PENGERTIAN KURIKULUM
Banyak definisi tentang kurikulum antar satu dengan yang lainnya, karena dasar filsafat yang dianut berbeda-beda.  Walaupun demikian ada kesamaan satu fungsi yaitu bahwa kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum berasal dari bahasa latin yang kata dasarnya “currere” yang artinya adalah lapangan perlombaan lari. Lapangan tersebut ada batas start dan ada batas finish. Sehingga dalam lapangan pendidikan sudah ditentukan secara pasti batasan dari mana mulai diajarkan dan kapan dikahiri, dan bagaiman cara menguasai bahan agar dapat mencapai gelar.
Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha, menigkatkan kualitas interaksi belajar mengajar. Kurukulum itu sendiri dapat dipahami dengan arti sempit sekali, sempit, dan luas.
v     Dalam arti sempit sekali adalah jadwal pelajaran
v     Dalam arti sempit adalah semua pelajaran baik toeri maupun praktek yang diberikan kepada sisaw selama mengikuti suatu proses pendidikan tertentu.
v     Dalam arti luas adalah semua pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada anak didik selama mengikuti pendidikan. Dengan pengertian ini maka pengaturan halaman sekolah, penempatan keranjang sampah, ketatnya disiplin sekolahdijalankan ikut termasuk dalam cakupan kurikulum karena  semuanya itu akan menghasilakn suatu yang tercermin pada lulusan.

Kurikulum merupakan progam pendidikan, bukan progam pengajaran. Yaitu progam yang direncanakan, diprogamkan dan dirancanagkan yang berisi bberbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik yang berasal dari waktu yang lalu, sekarang maupun yang akan dating. Kesemuanya tersebut direncanakan secara sistematik, artinya direncanakan dengan memperhatikan keterlibatan berbagai factor pendidikan secara harmonis. Berbagai bahan ajar yang dirancang harus sesuai dengan norma-norma yang beerlaku, harus sesuai dengan pancasila, UUD 45, GBHN, UU SISDIKNAS, PP. No. 27 dan 30, adat istiadat dan sebagainya.  Yang mana progam tersebut akan dijadikan sebagai pedoman bagi tenaga pendidik maupun peserta didik dalam pelaksanaan proses pembelajaran agar dapat mencapai cita-cita yang diharapkan sesuai dengan yang tertera pada tujuan pendidikan.
Sehingga kurikulum adalah : suatu progam pendidikan yang berisi berbagai bahan ajar dan belajar yang diprogamkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut UU. Sisdiknas tahun 1989 pada bab I pasal 1 bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan peratuaran mengenai ini dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar.
Ada beberapa unsur dalam definisi kurikulum diantaranya sbb :
1.      seperangkat rencana
2.      Pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran
3.      Pengaturan cara yang digunakan
4.      sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar
menurut Hilda taba,dia mengelompokkan isi dari kurikulum menjadi 4 kelompok, yakni :
o       Tujuan
o       Isi
o       Pola belajar mengajar
o       Evaluasi
Sehingga menurut Ralph W. Tyler, jika orang ingin membuat atau menilai kurikulum, maka perhatiannya tentu tertuju pada 4 (empat) pertanyaan, yaitu :
1.      Apa tujuan pengajaran?
2.      Pengalaman belajar apa yang disiapkan untuk mencapai tujuan?
3.      Bagaimana pengalaman belajar itu dilaksanakan?
4.      Bagaimana menentukan bahwa tujuan telah dicapai?

III.             MANAJEMEN PERENCANAAN KURIKULUM
Disamping perencanaan yang merupakan tujuan pendidikan dan susunan bahan pelajaran, pemerintah pusat mengeluarkan pedoman-pedoman  umum yang harus diikuti oleh sekolah untuk menyusun perencanaan yang sifatnya operasional di sekolah, pedoman tersebut antara lain berupa :
  1. Struktur progam
Struktur progam adalah susunan bidang pelajaran yang harus dijadikan pedoman pelaksanaan kurikulum disuatu jenis dan jenjang sekolah. yakni terkait dengan komponen jenis-jenis progam pendidikan, bidang studi untuk masing-masing jenis progam, satuan waktu pelaksanaan (semester/ semesteran), alokasi waktu untuk tiap bidang studi tiap satuan waktu pelaksanaan, dan jumlah jam pelajaran per minggu.
  1. Penyusunan jadwal pelajaran
Yang dimaksud dengan jadwal pelajran adalah urut-urutan mata pelajaran sebagai pedoman yang harus diikuti dalam pelaksanaan pemberian pelajaran. Jadwal bermanfaat sebagai pedoman bagi guru, siswa, maupun kepala sekoal.
  1. Penyusunan jadwal pelajaran
Menyusun rencana kerja sekolah untukm selama 1 tahun merupakan bagian manajemen kurikulum terpenting yang harus sudah tersusun sebelum ajaran baru. Yang disebut kalender akademik, kalender pendidikan, atau kalender sekolah. seperti yang tertuang dalam lampiran keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan tanggal 15 Oktobeer 1976 no. 0255/ U/ 1976 tujuan penyusunan kalender akademik adalah agar pengunaan waktu selama satu tahun terbagi secara merata dan sebaik-baiknya dari peningkatan mutu pendidikan.
  1. Pembagian tugas guru
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembagian tugas guru adalah sbb:
o       bidang keahlian yang dimiliki oleh guru
o       system guru kelas dan system guru bidang studi
o       formasi, yakni susunan jatah petugas sesuai dengan banyak dan jenis tugas yang akan dipikul.
o       Bahan tugas guru mennurut ketentuan yaitu 24 jam per minggu
o       Kemungkinan adanya perangkapan tugas mengajar mata pelajaran lain jika masih kekurangan guru
o       Masa kerja dan pengalaman mengajar guru dalam bidangnya.
  1. Pengaturan atau penempatan siswa dalam kelas
Pengaturan siswa menurut kelasnya sebaiknya sudah ditentukan bersama waktu dengan pendaftaran ulaang siswa.
  1. Pengaturan atau penempatan siswa dalam kelas
Langkah pertama yang dilakukan guru saat menerima tugas untuk tahun ajaran baru adalah mempersiapkan segala sesuatu agar apa biala sudah sampai saatnya mengajar tinggal memusatkan perhatian pada lingkup yang khusus  yaitu interaksi belajar mengajar.
Terdapat banyak langkah-langkah perencanaan kurikulum dilakukan oleh para ahli, diantaranya :
  1. Fondation of education planning, Unesco 76
a.       Tahap perencanaan
o       Diagnosis system
o       Formulasi tujuan
o       Perkiraan sumber
o       Perkiraan target
o       Constrains
b.      Formulasi rencana
c.       Elaborasi rencana
d.      Evaluasi/ revisi
  1. Model Ralph Tyler 1950
a.       Menentukan tujuan
b.      Memilih pengalaman-pengalaman pendidikan
c.       Mengorganisir no. b
d.      Cara mengevaluasi
  1. Model D.K Wheeler 1967
a.       Menentukan tujuan
b.      Memilih pengalaman pendidikan (belajar)
c.       Menentukan materi pelajaran
d.      Organisasi dan integrasi no b dan c
e.       Evaluasi terhadap efektifitas pada no b, c, d dalam pencapaian no. a.



IV.              MANAJEMEN PELAKSANAAN KURIKULUM
Yang dimaksud dengan pelaksanaan kurikilum disini adalah pelaksanaan mengajar di kelas yang berkali-kali telah disebut merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. pelaksanaan mengajar dikelas, guru menyempatkan perhatian pada interaksi belajar mengajar, juga meliputi ruang, dan aktivitas dalam kelas, dan hal ini sudah dilakukan semenjak memasuki ruang kelas. Maka secara manajemen, selama guru dalam ruang kelas terbagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu :
  1. Persiapan
Tahap persiapan adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru sebelum memulai mengajar, antara lain mengerjakan :
-         mengucapkan salam atau selamat pagi dan meletakkan alat-alat mengajar dimeja.
-         Memperhatikan kondisi disekeliling kelas, apakah ada kondisi yang mengganggu proses belajar mengajar.
-         Melakukan absensi
-         Memeriksa apakah siswa sudah siap dengan catatan dan sudah tidak ada lagi barang-barang atau buku lain yang dipegang.
  1. Pelaksanaan pelajaran
Pelaksanaan pelajaran adalah kegiatan mengajar sesungguhnya yang dilakukan oleh guru dan sudah ada interaksi langsung dengan siswa mengenai pokok bahasan yang diajarkan. Dalam pelaksanaan ini juga terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan :
-         Pendahuluan
Mulai mengajar dengan mengerahkan perhatian untuk masuk ke pokok bahasan, misal misal dg memberikan apersepsi atau mengajukan pertanyaan dsb.
-         Pelajaran inti
Interaksi belajar mengajar yang terjadi dimana selama guru, siswa membahas pokok bahasan yang menjadi acara pada jam itu.
-         Evaluasi
Kegiatan yang dilakukan oleh guru setelah selesai pembahasan pelajaran inti. Penutupan ini dapat dilakukan dengan, membuat ringkasan, mengajukan pertanyaan, memberikan evaluasi formatif, memberi tugas rumah dsb.
  1. Penutupan
Yaitu kegiatan yang terjadi di kelas setelah guru selesai melaksanakan tugasnyamengajarkan materi yang menjadi tanggung jawabnya pada pertemuan tersebut.
Kegiatan manajemen kurikulum yang dilaksanakan oleh guru pada waktu pelaksanaan pelajaran ada 2 (dua) yakni :
a.       Pengisian buku kemajuan siswa
buku ini disebut juga buku kelas adalah buku yang digunakan untuk mencatat kemajuan (progress) pelaksanaan pelajaran
b.      Pengisian buku bimbingan belajar
buku ini di isi guru yang berisi tentang hal-hal mengenai kesulitan perseorangan atau kelompok maupun klasikal serta pemecahan yang telah dicobakan. Catatan ini penting sekali untuk memperbaiki cara mengajar untuk masa yang akan dating apalagi untuk kasus yang sama.

V.                 PERKEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum mulai dengan kurikulum 1975, kemudian diganti dengan kurikulum 1984, kemudian diganti dengan kurikulum 1994, kemudian pada tahun 2004 diganti dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) , kemudian pada tahun 2007 diganti dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)


KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilakukan dimasing-masing satuan pendidiukan. KTSP memberi ruang yang luas bagi satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri sesuai dengan kebutuhannya. Setiap satuan pendidikan diberi kewenangan untuk mengembangkan kurikulum sendiri-sendiri, sehingga kurikulum antara satuan pendidikan yang satu dengan yang lain tidak harus sama. Sekolah/madrasah akan mengembangkan sesuai dengan konteks dan karakteristik masing-masing.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Indonesia menganut pengertian kurikulum dalam arti yang luas. Diatur dalam pasal 1 bahwa yang dimaksud dengan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Ini berarti bahwa rumusan kurikulum yang dibuat mengandung dua hal. Pertama, kurikulum harus berisi tujuan ( visi, misi, dan tujuan) yang menjadi arah pendidikan. Kedua, selain berisi tujuan, kurikulum juga sekaligus berisi pengaturan isi/muatan yang akan digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Ketiga, kurikulum berisi pedoman penyelenggaraan/ proses sebagai cara untuk mencapai tujuan.
Siklus Pengembangan Kurikulum (KTSP)
KTSP dapat diimplementasikan dengan baik apabila dikelola sesuai dengan fungsi manajemen pembelajaran. Siklus pengembangangan kurikulum mencakup tahap (1)Perencanaan, (2)Pelaksanaan (implementasi), (3)Monitoring, dan (4)Evaluasi.
Siklus pengembangan kurikulum secara umum tersebut dijadikan landasan dalam proses pengembangan KTSP di madrasah. Siklus pengembangan kurikulum di madrasah mencakup:
1.      Analisis kebutuhan
2.      Perencanaan
3.      Perencanaan isi/muatan kurikulum
4.      Perencanaan cara menyelenggarakan
5.      Implementasi
6.      Monitoring
7.      Evaluasi dan tindak lanjut. Tindak lanjutnya  berupa perencanaan kembali KTSP yang lebih sesuai.
Di tingkat satuan pendidikan, siklus pengembangan kurikulum KTSP dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan madrasah masing-masing. Misalnya : madrasah melakukan pengembangan kurikulum dalam waktu 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, dan seterusnya.)
KTSP terdiri atas :
KTSP dokumen I yang  berisi :
-         pendahuluan
-         tujuan tingkat satuan pendidikan
-         visi dan misi madrasah
-         tujuan madrasah
-         struktur dan muatan kurikulum
-         dan kalender pendidikan.
KTSP dokumen II  yang berisi : Silabus semua mata pelajaran yang telah ditetapkan pada struktur kurikulum di KTSP dokumen I .
Kepala madrasah, guru, pengawas, komite madrasah, dan Dinas/Depag diharapkan berperan aktif untuk mengembangkan KTSP, baik dokumen I maupun II. Perencanaan, implementasi, monitoring, dan evaluasi kurikulum (KTSP) melibatkan semua unsur tersebut secara simultan. Ini penting karena kurikulum baru telah mengalihkan tanggung jawab mengembangkan kurikulum pada madrasah-madrasah
VI.              PENUTUP
Alhamdulillah rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan segala rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada kami sehingga dengan segala daya dan upaya penulis dapat menghadirkan makalah ini
Apa yang kami utarakan didalam makalah  ini hanyalah merupakan sebagian kecil dari dari topik pembahasan dari tugas yang kami dapat, dan dalam pembahasan kami tentu banyak yang belum dapat kami bahas.
Harapan kami, mudah-mudahan melalui makalah ini sedikit dapat diambil menjadi manfaat oleh para pembaca sekalian, dan kami mengahturkan maaf bila apa yang kami hadirkan masih jauh dari sempurna.




DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, Aditia Media, Yogyakarta, 2009
Prof. Drs. H. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2004
DR. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2001
http://eduzona.blogspot.com/2010/03/siklus-pengembangan-ktsp.html
http://mtsnu1.buntetpesantren.org/konsep-dan-implementasi-ktsp-di-madrasah

1 komentar:

  1. Thanks ya sob udah share , blog ini sangat bermanfaat ...................



    bisnistiket.co.id

    BalasHapus